04 Desember 2012.
Untuk mengembangkan industri perikanan dalam negeri yang berdaya saing tinggi, Kementerian Kelautan dan Perikanan lakukan kebijakan
industrialisasi perikanan dengan menitikberatkan pada peningkatan produksi bahan baku dala Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Pendopo Kepatihan Yogyakarta (08/01). Salah satu contoh bahanm memenuhi kebutuhan dalam negeri yang telah ada dan dikembangkan sehingga akan memberikan nilai tambah serta berdaya saing tinggi bagi industri perikanan domestik. Demikian penjelasan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif Cicip Sutardjo saat menyerahkan bantuan sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaran hasil perikanan untuk baku perikanan atau row material dan produk pengolahan hasil perikanan adalah seperti pada gambar diatas.
Strategi penguatan industri perikanan dalam negeri, ada beberapa pendekatan yang dilakukan, antara lain: Pertama, meningkatkan ketersediaan ikan dan udang dalam negeri dan ekspor sesuai dengan standar; Kedua, mengendalikan ekspor ikan dan udang dalam keadaan utuh dan mengatur hasil tangkapan di darat dalam negeri; Ketiga, meningkatkan utilitas Unit Pengolahan Ikan (UPI) dan nilai tambah produk hasil perikanan; Keempat, mengembangkan Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN) dalam rangka distribusi data ketersediaan bahan baku ikan, dan revitalisasi lahan budidaya perikanan.
Bantuan sarana dan paket peralatan yang diserahkan langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan kepada Gubernur D.I. Yogyakarta sebesar Rp. 11,587,569,100,-, merupakan bantuan di bidang pengolahan dan pemasaran dalam konteks industrialisasi usaha pengolahan rakyat skala usaha UMKM (Usaha Mikro Kecil Menangah). Jumlah tersebut disebar ke provinsi dan kabupaten/kota D.I. Yogyakartaa, antara lain: a). Dinas KP provinsi D.I. Yogyakarta sebesar Rp. 4,576,709,100,-; b). Dinas KP Kabupaten Bantul sebesar Rp. 1,177,279,000,-; c). Dinas KP Kabupaten Gunung Kidul sebesar Rp. 2,481.243,000,-: d). Dinas KP Kabupaten Kulon Progo sebesar Rp. 2,622,235,000,-; e). Dinas KP Kabupaten Sleman sebesar Rp. 730,123,000,-.
Sarana dan paket peralatan pengolahan dan pemasaran untuk meningkatkan usaha Kelompok Pengolah dan Pemasar Ikan (POKLAHSAR), berupa: 1. Mobil Alih Teknologi dan Informasi GEMARIKAN; 2. Mobil Box Berpendingin; 3. Sarana Pemasaran Bergerak Roda Tiga; 4. Paket Pembangunan Pabrik Es; 5. Paket Pembangunan Depo dan Pasar Ikan; 6. Peralatan Sistem Rantai Dingin (cold chain system); 7. Paket Peralatan Pembuatan Produk Olahan Bernilai Tambah; dan 8. Paket Peralatan Rumas Kemasan Skala Kecil. Untuk mempercepat terwujudnya industrialisasi perikanan, berbagai program telah dan akan terus diinisiasi melalui peningkatan supply chain and value chain management yaitu: Peningkatan produksi perikanan tangkap melalui berbagai program, diantaranya pengadaan kapal yang lebih besar ukurannya untuk mengganti kapal-kapal ukuran kecil yang sekarang dipakai nelayan. Peningkatan produksi perikanan budidaya Peningkatan produksi produk olahan bernilai tambah tinggi melalui peningkatan kapasitas UKM dan industrialisasi pengolahan Pengembangan industri pendukung (supporting industies) dan industri terkait (related industries), yaitu dengan pembinaan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang pengolahan hasil perikanan sehingga merangsang munculnya para wirausahawan baru di bidang perikanan.
industrialisasi perikanan dengan menitikberatkan pada peningkatan produksi bahan baku dala Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Pendopo Kepatihan Yogyakarta (08/01). Salah satu contoh bahanm memenuhi kebutuhan dalam negeri yang telah ada dan dikembangkan sehingga akan memberikan nilai tambah serta berdaya saing tinggi bagi industri perikanan domestik. Demikian penjelasan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif Cicip Sutardjo saat menyerahkan bantuan sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaran hasil perikanan untuk baku perikanan atau row material dan produk pengolahan hasil perikanan adalah seperti pada gambar diatas.
Strategi penguatan industri perikanan dalam negeri, ada beberapa pendekatan yang dilakukan, antara lain: Pertama, meningkatkan ketersediaan ikan dan udang dalam negeri dan ekspor sesuai dengan standar; Kedua, mengendalikan ekspor ikan dan udang dalam keadaan utuh dan mengatur hasil tangkapan di darat dalam negeri; Ketiga, meningkatkan utilitas Unit Pengolahan Ikan (UPI) dan nilai tambah produk hasil perikanan; Keempat, mengembangkan Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN) dalam rangka distribusi data ketersediaan bahan baku ikan, dan revitalisasi lahan budidaya perikanan.
Bantuan sarana dan paket peralatan yang diserahkan langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan kepada Gubernur D.I. Yogyakarta sebesar Rp. 11,587,569,100,-, merupakan bantuan di bidang pengolahan dan pemasaran dalam konteks industrialisasi usaha pengolahan rakyat skala usaha UMKM (Usaha Mikro Kecil Menangah). Jumlah tersebut disebar ke provinsi dan kabupaten/kota D.I. Yogyakartaa, antara lain: a). Dinas KP provinsi D.I. Yogyakarta sebesar Rp. 4,576,709,100,-; b). Dinas KP Kabupaten Bantul sebesar Rp. 1,177,279,000,-; c). Dinas KP Kabupaten Gunung Kidul sebesar Rp. 2,481.243,000,-: d). Dinas KP Kabupaten Kulon Progo sebesar Rp. 2,622,235,000,-; e). Dinas KP Kabupaten Sleman sebesar Rp. 730,123,000,-.
Sarana dan paket peralatan pengolahan dan pemasaran untuk meningkatkan usaha Kelompok Pengolah dan Pemasar Ikan (POKLAHSAR), berupa: 1. Mobil Alih Teknologi dan Informasi GEMARIKAN; 2. Mobil Box Berpendingin; 3. Sarana Pemasaran Bergerak Roda Tiga; 4. Paket Pembangunan Pabrik Es; 5. Paket Pembangunan Depo dan Pasar Ikan; 6. Peralatan Sistem Rantai Dingin (cold chain system); 7. Paket Peralatan Pembuatan Produk Olahan Bernilai Tambah; dan 8. Paket Peralatan Rumas Kemasan Skala Kecil. Untuk mempercepat terwujudnya industrialisasi perikanan, berbagai program telah dan akan terus diinisiasi melalui peningkatan supply chain and value chain management yaitu: Peningkatan produksi perikanan tangkap melalui berbagai program, diantaranya pengadaan kapal yang lebih besar ukurannya untuk mengganti kapal-kapal ukuran kecil yang sekarang dipakai nelayan. Peningkatan produksi perikanan budidaya Peningkatan produksi produk olahan bernilai tambah tinggi melalui peningkatan kapasitas UKM dan industrialisasi pengolahan Pengembangan industri pendukung (supporting industies) dan industri terkait (related industries), yaitu dengan pembinaan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang pengolahan hasil perikanan sehingga merangsang munculnya para wirausahawan baru di bidang perikanan.
Sumber : Kementerian Kelautan dan Perikanan 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar